Monday, March 4, 2019

GIC-Trade Perkenalkan Fitur Market Maker

GIC Trade sudah mengintegrasikan Meta Trader 5 dengan Blockchain. Maksudnya, untuk membuat ekosistem trading yang sama-sama menguntungkan serta berkembang cepat di Indonesia. Karena itu, GIC Trade tawarkan fitur-fitur yang menguntungkan dii dunia trading, seperti trading tiada swap, bebas komisi serta spread yang rendah.

"Pengembangan perdagangan Forex ini kami akomodir dengan memberi akses pada beberapa pemakai, untuk dapat menempatkan diri menjadi Trader serta atau Market Maker," kata Sandi Sentika, Public Relation GIC Trade, lewat info tertulisnya pada Senin (04/03).

Simak Juga : Harga Teralis Besi dengan Harga Teralis Jendela

"Seandainya efisien margin yang ada dalam account pemakai memenuhi, beberapa pemakai bisa menempatkan dianya menjadi Trader serta Market Maker dalam tempo bertepatan."

Ini bisa dipakai menjadi satu diantara taktik Trading yang dengan automatis akan terbentuk Peer to Peer Trading, sebab pemakai yang bertindak menjadi Trader akan bertemu, berhubungan langsung dengan pemakai lainnya yang ambil peranan menjadi Market Maker.

Tehnologi Blockchain yang diintegrasikan dengan Meta Trader 5, berperan untuk mengawasi transparansi pencatatan transaksi. Dengan tehnologi Blockchain ini, akan meminimalkan kecemasan beberapa pemakai pada praktik yang merugikan dalam soal pencatatan transaksi.

Segi legalitas perusahaan trading di Indonesia sangat terpenting mengingat saat ini iklim investasi di Indonesia tengah berkembang cukuplah cepat. Legalitas komplet ialah aspek kenyamanan serta keamanan buat beberapa pemakai untuk berperan dalam ekosistem yang dibuat oleh GIC Trade.

Di Indonesia, tubuh pemerintahan yang mengendalikan perizinan serta pekerjaan transaksi SPA & Komoditi di tangani oleh Bappebti (Tubuh Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) serta KBI (Kliring Berjangka Indonesi.

Simak Juga : Harga Teralis

BAPPEBTI memasukan Mata uang digital (cryptocurrency) ke grup komoditas. Pada tanggal 8 Februari 2019, BAPPEBTI keluarkan ketentuan No. 5 tahun 2019 mengenai ketetapan tehnis penyelenggaraan pasar asset kripto (crypto asset) di bursa berjangka.

Dalam beleid itu diterangkan, mata uang digital yang dapat diperjualbelikan di Bursa Berjangka Indonesia mesti berbasiskan Distributed Ledger Technology serta berupa asset kripto utilitas (Utility Crypto) atau asset kripto beragunan (crypto-backed asset).

Dijelaskan pun, fluktuasi nilai ganti mata uang asing memberi kesempatan yang begitu menguntungkan. Menjadi aktor pasar yang profesional, mereka mesti memerhatikan beberapa hal yang terkait dengan gerakan nilai ganti mata uang asing pada mata uang asing yang lain atau nilai ganti mata uang asing pada komoditas.

Analisis yang tajam, kejelian memerhatikan pasar, dan taktik lakukan transaksi dalam manfaatkan momentum-momentum gerakan harga yang volatilitas-nya bermacam, ditambah kembali irama waktu transaksi yang berkaitan sesuai dengan waktu perdagangan semasing negara. Bertransaksi di Bursa Berjangka, dapat menguntungkan bila kita tahu bagaimana triknya.

Baca Juga : Harga Besi Hollow dengan Harga Hollow Perbatang

GIC Trade mengadakan kembali Roadshow 2019 di kota Medan, Sumatra Utara. Pada tanggal 6 Maret 2019 jam 18.00 WIB, yang berada di California Function Room - Hotel JW Marriott - Medan.

Roadshow ini akan mengenalkan feature Market Maker yang ada dalam basis GIC Trade. Roadshow kesempatan ini akan mendatangkan Peter Tandean (CEO GIC Trade), Suwandy Cheng (Founder Elliot Wave Indonesia), Stephanus Paulus Lumintang (Direktur Penting BBJ) serta Merry Riana (Motivator & Pengusaha) juga ikut ada menyemarakkan Roadshow GIC Trade.

No comments:

Post a Comment